Peragakan diskusi berikut ini!
Persaingan dalam Wirausaha
Peserta 1 : ”Bagaimana cara membentuk mental wirausahawan yang kuat agar tetap tangguh ketika mengalami kegagalan?”
Narasumber : ”Menjadi pengusaha tidak semudah membalik telapak tangan. Kalau semudah itu tentu dunia ini tidak ada orang-orang berstatus karyawan. Semua jadi pengusaha karena penghasilannya lebih besar daripadakaryawan. Pengalaman sejauh ini membuktikan bahwa pengusaha sukses memiliki mental yang kuat, lentur, dan tidak mudah putus asa. Jika ingin menjadi pengusaha bermental baja, hadapi masalah Anda dan cari solusinya. Di samping itu, Anda harus mampu bertindak cepat sesuai dengan kondisi persaingan di dunia usaha saat ini.”
Peserta 2 : ”Saya sependapat dengan narasumber bahwa kunci sukses berada di tangan kita sendiri. Tambahan pula, sukses dapat diraih jika persaingan dilakukan secara sehat. Akan tetapi, selama ini kita selalu dibingungkan strategi bersaing. Strategi apa yang dilakukan agar mampu bermain di dunia usaha?”
Narasumber : ”Usaha apa pun akan berhasil jika ada kemauan dan kemampuan. Di samping itu, Anda harus terus berkreasi dan berinovasi untukmemberikan pelayanan yang memuaskan. Anda harus melakukan perubahan yang tidak diberikan (difasilitasi) oleh usaha saingan Anda. Meniru usaha sah-sah saja yang terpenting Anda mampu mengelola usaha tersebut dan tekuni usaha Anda dengan sungguh-sungguh. Tambahan pula, faktor kesabaran juga penting karena kondisi tergesagesa dalam menghadapi sesuatu justru dapat menimbulkan keputusan yang gegabah dan bisa berakibat fatal
Peserta 3 : ”Saya kurang setuju dengan cara-cara yang Anda kemukakan karena hal tersebut hanya ada dalam teori-teori yang dipelajari mahasiswa. Sementara itu, apa yang akan kita hadapi adalah dunia usaha yang nyata. Hal terpenting bukan pada kemampuan dan kemauan, tetapi peluang.”
Peserta 4 : ”Pendapat Saudara juga dapat diterima, tetapi kita harus tetap memiliki skala prioritas. Bapak narasumber, saya mau bertanya tentangcara memulai usaha agar sukses
Narasumber : ”Pekerjaan akan berhasil jika dilakukan dengan serius. Anda perlu mengubah pola usaha bukan jenis usaha. Maksudnya, sistem untuk mengembangkan usaha dengan mencari celah baru yang tidak ditawarkan oleh usaha pesaing Anda. Lakukan hal-hal yang bersifat ekspansif bukan hanya menunggu bola, tetapi jadilah pioneer
Setelah Anda memperhatikan diskusi tersebut, pahamilah penjelasan berikut!
Cara Menyampaikan Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi Diskusi merupakan suatu bentuk bertukarpikiran yang teratur dan terarah baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Beberapa pendapat akan muncul dalam diskusi. Pendapat merupakan gagasan, pikiran, atau ide tentang suatu hal (orang atau peristiwa). Jika mengajukan pendapat dalam diskusi, Anda harus memiliki argumentasi. Argumentasi adalah alasan, contoh, dan bukti sehingga peserta diskusi membenarkan pendapat, gagasan, dan sikap.
Agar Anda mampu mengemukakan pendapat dengan alasan yang logis, lakukan langkah-langkah berikut.
1. Berpikir kritis dan logis.
2. Menjauhkan emosi dan subjektivitas.
3. Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sulit dibantah.
Dalam suatu diskusi, pendapat yang disampaikan peserta diskusi belum tentu dapat diterima oleh peserta diskusi lainnya. Sebaliknya, peserta lain sering menolak atau menyanggah dan mengajukan pendapatnya sendiri. Persetujuan dan penolakan suatu pendapat harus bersifat objektif dan disertai alasan yang logis.
Contoh kalimat persetujuan pendapat:
Saya sependapat dengan pendapat Saudara bahwa motivasi berasal dari diri sendiri dan didukung oleh dorongan orang-orang sekitar. Hal terpenting untuk memotivasi diri yaitu tetap teguh pendirian dan sabar.
Contoh kalimat penolakan pendapat:
Saya kurang sependapat dengan pernyataan yang Anda sampaikan karena wirausaha memerlukan modal bukan hanya kemauan. Kemauan tanpa ada kemampuan sama saja nol
Ketika Anda hendak menolak atau menyanggah pendapat orang lain, Anda harus mengingat hal-hal berikut
- Emosi marah dan prasangka negatif harus dihindari
- Sanggahan harus objektif, logis, dan jujur.
- Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat meyakinkan peserta lain
- Sanggahan atau penolakan disampaikan secara urut, teliti, dan tidak berbelit-belit. Dengan demikian, sanggahan mudah dimengerti.
- Jangan menjelekkan atau menyinggung orang lain.
- Pertanyaan atau tanggapan yang dikemukakan berhubungan dengan masalah yang sedang dibicarakan.
- Pertanyaan atau tanggapan dapat mempercepat pemahaman masalah, penemuan sebab, dan pemecahan masalah.
- Pertanyaan atau tanggapan tidak mengulangi pendapat yang pernah disampaikan peserta lain.
- Pertanyaan atau tanggapan disampaikan dengan kata dan kalimat yang tepat
- Pertanyaan atau tanggapan disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.
- Pertanyaan atau tanggapan dapat didukung atau diperjelas dengan gerak, mimik, nada suara, tekanan, dan intonasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar