Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuk Kata
Dari segi bentuknya, kata dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :
1. Kata Dasar
2. Kata Turunan
1. Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang tidak berimbuhan atau yang belum diberikan awalan, akhiran, sisipan, dan penggabungan awalan akhiran. Kata-kata seperti baik, getar, kerja, sakit, gunung disebut sebagai kata dasar karena kata-kata itu tidak berimbuhan atau belum diberi imbuhan. Jika katakata itu diberi imbuhan, hasilnya antara lain terbaik, getaran, pekerja, kesakitan, dan pegunungan. Jika sudah mengalami penambahan atau pengimbuhan,kata tersebut sudah dikategorikan ke dalam kata turunan.
2. Kata Turunan
Sebuah kata dapat menyampaikan beberapa pengertian melalui bentukan-bentukannya. Dari satu kata pula, kita dapat membuat atau mengembangkannya menjadi beberapa kata turunan. Dari kata turunan tersebut, kita dapat mengungkapkan satu bahkan beberapa ide/perasaan. Pemekaran kata dengan memberi imbuhan itu pun akan membuat katakata tersebut mengalami perubahan jenis atau kelas katanya. Coba Anda amati kata satu termasuk kata bilangan/numeralia yang berarti “bilangan asli pertama”. Kata satu diberi awalan ber- menjadi bersatu. Kata tersebut mengalami perubahan arti, meskipun masih memiliki arti dasar yang tetap, yaitu “satu”, bersatu artinya berkumpul atau bergabung menjadi satu. Kata bersatu bukan merupakan kelas kata bilangan lagi, tetapi termasuk kelas kata kerja.
Bagaimana pengimbuhannya?
Kita telah melihat bahwa dari satu kata (misalnya satu) dapat kita bentuk belasan kata turunannya. Bentuk berimbuhan tersebut menunjukkan pertalian yang teratur antara bentuk dan maknanya. Hal ini dapat berlaku pula pada kata-kata yang lainnya.
Selasa, 24 November 2015
Jelaskan 5 macam kelas kata verba,adjektif,adverbia,nomina dan tugas?
Klasifikasi Kata Berdasarkan Kelas Kata
Dalam sebuah bacaan, terkandung banyak unsur bahasa yang berkaitan dengan makna kata dan ruang lingkupnya. Juga penggunaan gaya bahasa yang berhubungan dengan ungkapan dan bentuk-bentuk pemakaiannya. Pada bab ini, kita akan membahas dan menelaah unsur-unsur kebahasaan di dalam bacaan berkaitan dengan kata, bentuk kata, ungkapan, serta kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata. Kata merupakan unsur yang sangat penting dalam membangun suatu kalimat. Tanpa kata, tidak mungkin ada kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan kelas kata atau jenis
Secara umum kelas kata terdiri atas 5 macam, yaitu:
(1) kata kerja (verba)
(2) kata sifat (adjektif )
(3) kata keterangan (adverbia)
(4) kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)
(5) kata tugas
1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja ialah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan. Kata
kerja biasanya berfungsi sebagai predikat. Suatu kata dapat digolongkan ke
dalam kelas kata kerja apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1) Dapat diikuti oleh gabungan kata (frasa) dengan + kata sifat.
Contoh:
pergi (Pergi dengan gembira.)
tidur (Tidur dengan nyenyak.)
jalan (Jalan dengan santai.)
(2) Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah.
Contoh:
(akan) mandi
(sedang) tidur
(telah) pergi
(3) Dapat diingkari dengan kata tidak.
Contoh:
(tidak) makan
(tidak) lihat
(tidak) pulang
4) Berawalan me- dan ber-
Contoh:
melatih
melihat
merakit
berdiskusi
berpikir
berusaha
Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat. Berikut adalah macam-macam adverbia.
(1) Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling,
pernah, pula, saja, saling.
(2) Adverbia turunan terbagi atas 3 bentuk berikut.
Kata Benda (Nomina), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia
Kata benda
Kata benda ialah kata yang mengacu pada benda, orang, konsep, ataupun pengertian yang berfungsi sebagai objek dan subjek. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata benda apabila memenuhi persyaratan berikut.
1) Dapat diikuti oleh frasa yang + sangat.
Contoh:
mobil (mobil yang bagus/mobil yang sangat bagus)
pemandangan (pemandangan yang indah/pemandangan yang
sangat indah)
pemuda (pemuda yang gagah/pemuda yang sangat gagah)
(2) Berimbuhan pe-, -an, pe-/-an, per-/-an, ke-/-an.
Contoh:
permainan
pertunjukan
kesehatan
(3) Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh :
saya (bukan saya)
roti (bukan roti)
gubuk (bukan gubuk
Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.
Contoh:
Aku sudah mencoba membujuknya.
Kami sangat berharap kepada kalian
Dia telah meninggalkan kita.
Itu memang miliknya.
Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk
menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Contoh:
Ibu membeli gelas selusin.
Ia mendapat peringkat pertama di kelasnya.
Bapak Bardi memiliki dua puluh ekor kambing.
Sepertiga dari harta warisan itu disumbangkan ke panti asuhan
5. Kata Tugas
Kata tugas dapat dirinci menjadi empat jenis kata, yaitu
(1) kata depan,
(2) kata sambung,
(3) kata sandang,
(4) kata seru, dan (
5) partikel.
(1) Kata Depan (Preposisi)
Kata depan adalah kata yang menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Contoh:
di (sebelah) utara = menunjuk arah
ke timur = menunjuk arah
dari pasar = menunjuk tempat
pada hari senin = menunjuk waktu
2) Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata; frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.
Contoh :
adik dan kakak
makan atau minum
tidak makan, tetapi minum
ia tidak naik kelas karena bodoh
Adi meletakkan tasnya, lalu ia membuka seragamnya(3) Kata Sandang (Artikula)
Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.
Contoh:
sang guru (sang bermakna tunggal)
para pemimpin (para bermakna jamak)
si cantik (si bermakna netral)
(4) Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru adalah tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.
Contoh:
Aduh, kakiku sakit sekali.
Astaga, mengapa kamu berani mencuri ?
Ayo, jangan putus asa.
“Wah, mahal sekali!” kata adik.
Kata yang dicetak miring adalah kata seru. Contoh lain kata seru adalah
hai, nah, oh, celaka, gila, Masya Allah, dan Alhamdulillah.
(5) Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah, dan pernyataan (berita).
Contoh
partikel: -lah, -kah, -tah, -deh, -dong, -kek, dan -pun
Kita baru saja mempelajari kelas kata beserta ciri-cirinya. Dalam suatu
wacana, tentu terdapat berbagai kata, frasa, dan kalimat. Kita dapat merinci
setiap kata berdasarkan kelas katanya.
Dalam sebuah bacaan, terkandung banyak unsur bahasa yang berkaitan dengan makna kata dan ruang lingkupnya. Juga penggunaan gaya bahasa yang berhubungan dengan ungkapan dan bentuk-bentuk pemakaiannya. Pada bab ini, kita akan membahas dan menelaah unsur-unsur kebahasaan di dalam bacaan berkaitan dengan kata, bentuk kata, ungkapan, serta kalimat berdasarkan kelas kata dan makna kata. Kata merupakan unsur yang sangat penting dalam membangun suatu kalimat. Tanpa kata, tidak mungkin ada kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan kelas kata atau jenis
Secara umum kelas kata terdiri atas 5 macam, yaitu:
(1) kata kerja (verba)
(2) kata sifat (adjektif )
(3) kata keterangan (adverbia)
(4) kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)
(5) kata tugas
1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja ialah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan. Kata
kerja biasanya berfungsi sebagai predikat. Suatu kata dapat digolongkan ke
dalam kelas kata kerja apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1) Dapat diikuti oleh gabungan kata (frasa) dengan + kata sifat.
Contoh:
pergi (Pergi dengan gembira.)
tidur (Tidur dengan nyenyak.)
jalan (Jalan dengan santai.)
(2) Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah.
Contoh:
(akan) mandi
(sedang) tidur
(telah) pergi
(3) Dapat diingkari dengan kata tidak.
Contoh:
(tidak) makan
(tidak) lihat
(tidak) pulang
4) Berawalan me- dan ber-
Contoh:
melatih
melihat
merakit
berdiskusi
berpikir
berusaha
Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat. Berikut adalah macam-macam adverbia.
(1) Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling,
pernah, pula, saja, saling.
(2) Adverbia turunan terbagi atas 3 bentuk berikut.
- Adverbia reduplikasi, misalnya ; agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih, paling-paling
- ) Adverbia gabungan, misalnya : belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
- Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya, sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.
Kata Benda (Nomina), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia
Kata benda
Kata benda ialah kata yang mengacu pada benda, orang, konsep, ataupun pengertian yang berfungsi sebagai objek dan subjek. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata benda apabila memenuhi persyaratan berikut.
1) Dapat diikuti oleh frasa yang + sangat.
Contoh:
mobil (mobil yang bagus/mobil yang sangat bagus)
pemandangan (pemandangan yang indah/pemandangan yang
sangat indah)
pemuda (pemuda yang gagah/pemuda yang sangat gagah)
(2) Berimbuhan pe-, -an, pe-/-an, per-/-an, ke-/-an.
Contoh:
permainan
pertunjukan
kesehatan
(3) Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh :
saya (bukan saya)
roti (bukan roti)
gubuk (bukan gubuk
Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.
Contoh:
Aku sudah mencoba membujuknya.
Kami sangat berharap kepada kalian
Dia telah meninggalkan kita.
Itu memang miliknya.
Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk
menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Contoh:
Ibu membeli gelas selusin.
Ia mendapat peringkat pertama di kelasnya.
Bapak Bardi memiliki dua puluh ekor kambing.
Sepertiga dari harta warisan itu disumbangkan ke panti asuhan
5. Kata Tugas
Kata tugas dapat dirinci menjadi empat jenis kata, yaitu
(1) kata depan,
(2) kata sambung,
(3) kata sandang,
(4) kata seru, dan (
5) partikel.
(1) Kata Depan (Preposisi)
Kata depan adalah kata yang menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Contoh:
di (sebelah) utara = menunjuk arah
ke timur = menunjuk arah
dari pasar = menunjuk tempat
pada hari senin = menunjuk waktu
2) Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata; frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.
Contoh :
adik dan kakak
makan atau minum
tidak makan, tetapi minum
ia tidak naik kelas karena bodoh
Adi meletakkan tasnya, lalu ia membuka seragamnya(3) Kata Sandang (Artikula)
Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.
Contoh:
sang guru (sang bermakna tunggal)
para pemimpin (para bermakna jamak)
si cantik (si bermakna netral)
(4) Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru adalah tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.
Contoh:
Aduh, kakiku sakit sekali.
Astaga, mengapa kamu berani mencuri ?
Ayo, jangan putus asa.
“Wah, mahal sekali!” kata adik.
Kata yang dicetak miring adalah kata seru. Contoh lain kata seru adalah
hai, nah, oh, celaka, gila, Masya Allah, dan Alhamdulillah.
(5) Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah, dan pernyataan (berita).
Contoh
partikel: -lah, -kah, -tah, -deh, -dong, -kek, dan -pun
Kita baru saja mempelajari kelas kata beserta ciri-cirinya. Dalam suatu
wacana, tentu terdapat berbagai kata, frasa, dan kalimat. Kita dapat merinci
setiap kata berdasarkan kelas katanya.
Jelaskan petunjuk penggunaan perintah kerja berbentuk manual?
Perintah Kerja Berbentuk Manual
Petunjuk penggunaan yang disebut juga manual kerja merupakan perintah bagaimana melakukan pekerjaan atau perbuatan terhadap suatu objek atau alat. Petunjuk penggunaan umumnya disediakan oleh produsen barang untuk memberi petunjuk penggunaan barang yang bersangkutan. Oleh sebab itu, petunjuk penggunaan (manual kerja) biasanya menggunakan bahasa lugas dan mudah dipahami.
Petunjuk penggunaan dibuat agar pengguna barang/alat dapat menggunakan barang tersebut dengan baik dan bermanfaat sesuai dengan cara kerja dan kegunaan barang tersebut. Barang-barang elektronik, seperti kulkas, televisi, telepon, mesin cuci, VCD/DVD, atau komputer perlu bukupetunjuk. Berikut contoh buku petunjuk cara kerja pesawat telepon. Perhatikanlah dengan saksama!Menindak Lanjuti Perintah Kerja Tertulis Pada bab dua, kita telah mempelajari bagaimana menindaklanjuti perintah kerja secara lisan, misalnya instruksi dari Pembina OSIS tentang rencana menyelenggarakan Pentas Seni dalam rangka peringatan HUT sekolah. Ketua OSIS dan pengurusnya segera melakukan langkahlangkah seperti membentuk panitia, merencanakan kegiatan, merumuskan agenda kerja, struktur kerja, dan menyusun beberapa pertanyaan untuk konfirmasi.
Dalam dunia kerja, seorang pemimpin tentu sering memberikan perintah kerja, baik secara lisan maupun tertulis. Setiap karyawan ,baik sebagai atasan maupun bawahan, harus mampu memahami serta menyikapi dengan baik peraturan atau budaya kerja yang ada pada perusahaan tempat dia bekerja. Setiap menerima perintah kerja secara tertulis dalam bentuk surat atau instruksi kedinasan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, kita harus dapat menindaklanjutinya.
Hal-hal yang perlu dilakukan saat menerima perintah kerja tertulis, ialah seperti berikut.
(1) Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati, dan saksama.
(2) Membuat catatan informasi penting dari perintah kerja tersebut.
(3) Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan perintah
(4) Merancang bagan atau prosedur kerja yang diperintahkan.
(5) Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kerja.
Petunjuk penggunaan yang disebut juga manual kerja merupakan perintah bagaimana melakukan pekerjaan atau perbuatan terhadap suatu objek atau alat. Petunjuk penggunaan umumnya disediakan oleh produsen barang untuk memberi petunjuk penggunaan barang yang bersangkutan. Oleh sebab itu, petunjuk penggunaan (manual kerja) biasanya menggunakan bahasa lugas dan mudah dipahami.
Petunjuk penggunaan dibuat agar pengguna barang/alat dapat menggunakan barang tersebut dengan baik dan bermanfaat sesuai dengan cara kerja dan kegunaan barang tersebut. Barang-barang elektronik, seperti kulkas, televisi, telepon, mesin cuci, VCD/DVD, atau komputer perlu bukupetunjuk. Berikut contoh buku petunjuk cara kerja pesawat telepon. Perhatikanlah dengan saksama!Menindak Lanjuti Perintah Kerja Tertulis Pada bab dua, kita telah mempelajari bagaimana menindaklanjuti perintah kerja secara lisan, misalnya instruksi dari Pembina OSIS tentang rencana menyelenggarakan Pentas Seni dalam rangka peringatan HUT sekolah. Ketua OSIS dan pengurusnya segera melakukan langkahlangkah seperti membentuk panitia, merencanakan kegiatan, merumuskan agenda kerja, struktur kerja, dan menyusun beberapa pertanyaan untuk konfirmasi.
Dalam dunia kerja, seorang pemimpin tentu sering memberikan perintah kerja, baik secara lisan maupun tertulis. Setiap karyawan ,baik sebagai atasan maupun bawahan, harus mampu memahami serta menyikapi dengan baik peraturan atau budaya kerja yang ada pada perusahaan tempat dia bekerja. Setiap menerima perintah kerja secara tertulis dalam bentuk surat atau instruksi kedinasan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, kita harus dapat menindaklanjutinya.
Hal-hal yang perlu dilakukan saat menerima perintah kerja tertulis, ialah seperti berikut.
(1) Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati, dan saksama.
(2) Membuat catatan informasi penting dari perintah kerja tersebut.
(3) Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan perintah
(4) Merancang bagan atau prosedur kerja yang diperintahkan.
(5) Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kerja.
Berikan contoh surat edaran dan contoh surat pengumuman ?
Surat Edaran
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai. Surat edaran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnya kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai tata cara pelaksanaan, atau peraturan perundang-undangan. Ada dua macam bentuk dan sifat surat edaran, yaitu surat edaran umum dan surat edaran khusus. Surat edaran umum ditujukan kepada orang banyak atau umum. Surat edaran khusus ditujukan kepada orangatau pejabat tertentu dan seperti surat dinas biasa.
Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.
(1) Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya.
(2) No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
(3) Perkataan ”Edaran” biasanya ditulis di tengah
(4) Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat
(5) Kaki surat: salam penutup serta nama penanggung jawab surat edaran.
Surat Pengumuman
Pengumuman berasal dari kata ”umum”, mendapat konfiks pe-an dan bunyi sengau ng. Kata dasar umum mempunyai arti seluruh atau orang banyak. Mengumumkan berarti memberitahukan atau memaklumkan. Pengumuman berarti pemberitahuan kepada orang banyak tentang sesuatu masalah, agar diketahui dan dilaksanakan oleh orang banyak yang berkepentingan. Berdasarkan sifat dan asalnya, pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.
(1) menyebarkannya sebagai surat edaran,
(2) memasangnya di papan-papan pengumuman, dan
(3) memasangnya di koran-koran sebagai iklan
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai. Surat edaran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnya kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai tata cara pelaksanaan, atau peraturan perundang-undangan. Ada dua macam bentuk dan sifat surat edaran, yaitu surat edaran umum dan surat edaran khusus. Surat edaran umum ditujukan kepada orang banyak atau umum. Surat edaran khusus ditujukan kepada orangatau pejabat tertentu dan seperti surat dinas biasa.
Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.
(1) Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya.
(2) No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
(3) Perkataan ”Edaran” biasanya ditulis di tengah
(4) Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat
(5) Kaki surat: salam penutup serta nama penanggung jawab surat edaran.
Pengumuman berasal dari kata ”umum”, mendapat konfiks pe-an dan bunyi sengau ng. Kata dasar umum mempunyai arti seluruh atau orang banyak. Mengumumkan berarti memberitahukan atau memaklumkan. Pengumuman berarti pemberitahuan kepada orang banyak tentang sesuatu masalah, agar diketahui dan dilaksanakan oleh orang banyak yang berkepentingan. Berdasarkan sifat dan asalnya, pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.
- Pengumuman lisan, yaitu disampaikan secara oral komunikasi, penyampaiannya dapat melalui pesawat telepon atau pengeras suara (sound system).
- Pengumuman tertulis, yaitu pengumuman dalam bentuk tulisan, yang disampaikan melalui telegram, surat kawat, telex, surat kabar, majalah, papan pengumuman, dan lain-lain
- Pengumuman dari instansi dan surat pengumuman bukan dari instansiSurat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan tentang masalah yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan pengumuman tersebut
(1) menyebarkannya sebagai surat edaran,
(2) memasangnya di papan-papan pengumuman, dan
(3) memasangnya di koran-koran sebagai iklan
Jelaskan pengertian surat perintah dan berikan contoh bentukl surat perintah di instansi swasta?
Mengenal Bentuk Perintah Kerja Tertulis
Dalam dunia kerja, perintah sudah menjadi bagian keseharian dalam proses kerja sekaligus menjadi jaminan keberlangsungan kerja yang diwarnai oleh pola hubungan manusia secara hierarki. Perintah sering menjadi acuan pekerjaan, bahkan roda penggerak agar manusia selalu melakukan pekerjaan karena perintah itu sendiri adalah awal tindakan atau pedoman kerja. Dalam budaya kerja, perintah dapat dimanifestasikan dalam bentuk instruksi, petunjuk, dan pedoman. Karena pekerjaan berkaitan dengan administrasi dan dokumentasi, bentuk petunjuk dan pedoman lebih banyak diwujudkan secara tertulis dalam bentuk surat.
1. Surat Perintah
Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan kepada bawahan yang berisi petunjuk yang harus dilakukannya. Surat perintah berlaku sementara dan berakhir setelah tugas yang diperintahkannya selesai dilaksanakan serta melaporkan hasil pekerjaan tersebut kepada pimpinan. Surat perintah terdiri atas:
(1) kepala surat
(2) pembukaan
(3) isi surat perintah
d. kaki surat/bagian akhir surat
Dalam dunia kerja, perintah sudah menjadi bagian keseharian dalam proses kerja sekaligus menjadi jaminan keberlangsungan kerja yang diwarnai oleh pola hubungan manusia secara hierarki. Perintah sering menjadi acuan pekerjaan, bahkan roda penggerak agar manusia selalu melakukan pekerjaan karena perintah itu sendiri adalah awal tindakan atau pedoman kerja. Dalam budaya kerja, perintah dapat dimanifestasikan dalam bentuk instruksi, petunjuk, dan pedoman. Karena pekerjaan berkaitan dengan administrasi dan dokumentasi, bentuk petunjuk dan pedoman lebih banyak diwujudkan secara tertulis dalam bentuk surat.
Berdasarkan jenisnya, bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi:
- himbauan/larangan, misalnya himbauan menjadi akseptor RB, larangan membuang sampah;
- petunjuk, misalnya petunjuk penggunaan suatu barang;
- Peraturan, misalnya peraturan berlalu lintas, peraturan waktu berkunjung;
- pedoman, misalnya pedoman penulisan karya ilmiah;
- undang-undang, misalnya undang-undang tentang penyalahgunaan narkoba, undang-undang pendidikan.
1. Surat Perintah
Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan kepada bawahan yang berisi petunjuk yang harus dilakukannya. Surat perintah berlaku sementara dan berakhir setelah tugas yang diperintahkannya selesai dilaksanakan serta melaporkan hasil pekerjaan tersebut kepada pimpinan. Surat perintah terdiri atas:
(1) kepala surat
(2) pembukaan
(3) isi surat perintah
d. kaki surat/bagian akhir surat
Bagaimana langkah yang perlu kita tempuh dalam menanggapi perintah dan berikan contoh proses menerima perintah kerja disekolah
Langkah yang perlu kita tempuh dalam menanggapi perintah adalah sebagai berikut.
- Membaca kembali isi perintah secara hati-hati, teliti, dan saksama.
- Merumuskan/menuliskan kembali isi perintah.
- Isi perintah ditulis dalam bentuk kerangka/bagan sehingga mudah dipahami.
- Membuat perencanaan dalam bentuk kerangka/tabel/bagan segala kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka memenuhi perintah
- Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kegiatan yang telah disusun.
Contoh proses menerima perintah kerja di bawah ini dan respons yang dilakukan.
Dalam rangka memperingati HUT SMK Nusantara 1 Bumiayu, Pembina OSIS mengumpulkan beberapa pengurus OSIS. Kemudian, beliau menjelaskan bahwa OSIS akan mengadakan pentas seni dan bazar untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-20 Sekolah. Beliau melanjutkan:”Dalam rangka HUT sekolah kita, OSIS akan mengadakan kegiatan Pentas Seni dan Bazar. Saya minta seluruh pengurus OSIS terlibat menyukseskan acara ini. Berhubung masih ada waktu satu bulan, saya ingin Ketua OSIS dan pengurus seksi mulai mempersiapkan segala sesuatunya, seperti membuat kepanitiaan lalu menyusun rencana kerja dan struktur kerja. Saya berharap seminggu sebelum acara, semuanya sudah siap. Jika diperlukan, kalian bisa bekerja sama dengan sponsor atau dunia usaha yang menjadi anggota majelis sekolah kita untuk membantu pendanaan dan penyediaan barang buat bazar. Segala hal yang masih belum jelas dapat dikonfirmasikan kepada saya. Mulai saat ini, kita saling berkomunikasiuntuk mempersiapkan segalanya hingga menjelang pelaksanaan acara. Demikian pertemuan kita, selamat bekerja!
1. Pengurus OSIS mencatat isi instruksi/perintah Pembina OSIS sebagai berikut.
a. Membuat kepanitiaan kegiatan bazar-amal.
b. Membuat proposal kegiatan.
c. Membuat jadwal kegiatan.
d. Membuat bagan atau struktur kerja.
e. Menghubungi pihak yang terkait dengan kegiatan.
f. Menggalang dana dengan menghubungi sponsor untuk memintadukungan.
g. Sosialisasi kegiatan kepada siswa dan komite sekolah.
h. Klarifikasi dan konfirmasi
3. Agar proses kerja berjalan lancar, dibuat pula struktur atau prosedur kerja yang mengatur:
(1) siapa mengerjakan apa,
(2) siapa bekerja sama dengan siapa,
(3) siapa bertanggung jawab terhadap pekerjaan apa dan kepada siapa, dan
(4) garis hubungan kerja dan wewenang yang jelas.
Semua hal tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan seperti di bawah ini
4. Ketua OSIS beserta panitia kegiatan mengonfirmasikan informasi perintah kepada pembina OSIS dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan persiapan dan perencanaan yang sudah dan akan dilakukan agar langkah kerja tidak menyimpang. Pertanyaan untuk konfirmasi dapat seperti berikut.
(1) Apakah yang sudah dilakukan sesuai dengan perintah?
(2) Apakah semua rencana sesuai dengan harapan?
(3) Siapa saja yang akan diundang?
(4) Berapa banyak sponsor yang akan dilibatkan?
(5) Biaya yang disiapkan sudah cukup atau kurang?
(6) Acara sesuai dengan tema?
(7) Dan sebagainya.
Jelaskan ciri kalimat perintah dan jenis-jenis kalimat perintah?
Pengertian dan Ciri Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lainuntuk melakukan sesuatu atau kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya. Ciri-ciri kalimat perintah adalah seperti berikut1. Menggunakan partikel –lah.
Contoh:
1. Pergilah dari sini!
2. Cepatlah kamu mandi!
3. Bantulah adikmu!
2. Berpola kalimat inversi (PS).
Contoh :
1. Ambilkan buku itu!
2. Santaplah makanan itu!
3. Menggunakan tanda seru (!) bila digunakan dalam bahasa tulis.
Contoh:
1. Pergilah dari sini!
2. Ayo masuk!
3. Pulanglah!
4. Kalimat perintah jika dilisankan berintonasi menaik di awal dan berintonasi rendah di akhir.
Contoh:
1. Bawa barang-barang itu kemari!
2. Selesaikan tugasmu!
Jenis-Jenis Kalimat Perintah
1. Kalimat Perintah BiasaContoh
1. Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi mobil!
2. Antarkan surat ini kepada Pak RT sekarang juga!
2. Kalimat Perintah Ajakan
Contoh:
1. Marilah kita gunakan tekstil buatan dalam negeri demi menyukseskan program pemerintah.
2. Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan kita menjadi sehat.
3. Kalimat Perintah Larangan
Contoh:
1. Jangan membuang sampah di sini.
2. Jangan dekati tempat itu.
4. Kalimat Perintah Permintaan/Larangan
Contoh:
1. Saya berharap Anda hadir di acara itu.
2. Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu
5. Kalimat Perintah Permohonan
Contoh:
1. Saya mohon kamu bisa datang di acara pesta ulang tahunku.
2. Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, tunjukkanlah jalan yang lurus
yang Engkau ridhoi.
6. Kalimat Perintah Pembiaran
Contoh:
1. Biarlah aku yang membawa barang itu.
2. Biarkan dia pergi sendiri.
7. Kalimat Perintah Sindiran
Contoh:
1. Maju kalau kamu berani
2. Ambil saja kado yang kauberikan kalau kau tidak malu terhadapnya.
8. Kalimat Perintah yang Menuntut Proses atau Langkah Kerja
Contoh:
1. Urutlah dari nomor kecil hingga nomor yang besar.
2. Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh.
9. Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita
Contoh:
1. Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus kegiatan itu.
2. Terima kasih Anda tidak menolak untuk menjadi pembawa acara pada malam reuni nanti
Langganan:
Postingan (Atom)
Label
Mengenai Saya
Iklan 300x250
Recent post
Categories
Popular Posts
-
Klasifikasi Kata Berdasarkan Kelas Kata Dalam sebuah bacaan, terkandung banyak unsur bahasa yang berkaitan dengan makna kata dan ruang ling...
-
Contoh pidato perpisahan 1 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kepada yang kami hormati Bapak Kepala Sekolah beserta wakil Yang ka...
-
Bentuk Konfiks ke-an atau Imbuhan ke-an Imbuhan ke-an berfungsi untuk membentuk kata benda, membentuk kata kerja pasif, dan pembentukan kata...
-
Mengenal Kalimat Bernalar Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk menghubung-hubungkan fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpul...
-
Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuk Kata Dari segi bentuknya, kata dapat dibedakan atas empat macam, yaitu : 1. Kata Dasar 2. Kata Turunan 1...
-
Membedakan makna konotatif – denotatif Kata pada umumnya mengacu pada pengertian dasar (denotasi) tertentu. Kata wanita, misalnya, memiliki ...
-
Surat merupakan salah satu alat komunikasi yang masih banyak digunakan. Ada dua macam jenis surat, yaitu surat kedinasan dan surat pribadi. ...
-
Hal-Hal yang Perlu Ditanggapi Saat Mendengarkan Pembacaan Puisi Hal-hal yang perlu ditanggapi saat mendengarkan pembacaan puisi sebagai beri...
-
Kalimat Tanya Retorik Kalimat tanya retorik ialah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak mengharuskan adanya jawaban. Kalima...
-
Membaca memindai (scanning) Membaca memindai adalah teknik membaca cepat untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain dan langsung me...