Sebuah kutipan langsung yang jumlah barisnya tidak lebih dari empat baris ketikan dimasukkan ke dalam teks dengan cara sebagai berikut:
a) kutipan itu diintegrasikan langsung ke dalam teks;
b) jarak antarbaris sama dengan teks, yaitu dua spasi;
c) kutipan itu boleh diapit dengan tanda kutip; dan
d) sesudah kutipan selesai, berilah nomor urut penunjuk catatan kaki yang diketik setengah spasi ke atas atau berilah catatan pustaka, yaitu nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman yang ditulis dalam tanda kurung.
Perhatikan contoh berikut!
- Bahasa Melayu telah diadop sejak Sumpah Pemuda 1928 sebagai bahasa persatuan. Di sini tampak peranan bahasa Indonesia di dalam memperkuat dan menyebarkan nasionalisme di Indonesia. Tidak mengherankan kalau dikatakan “Bahasa menunjukkan bangsa.1)
- Bahasa Melayu telah diadop sejak Sumpah Pemuda 1928 sebagai bahasa persatuan. Di sini tampak peranan bahasa Indonesia di dalam memperkuat dan menyebarkan nasionalisme di Indonesia. Tidak mengherankan kalau dikatakan “Bahasa menunjukkan bangsa.(Tilaar, 2007: 11)
Kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris
Apabila kutipan terdiri atas lima baris atau lebih, seluruh kutipan itu harus ditulis sebagai berikut
- kutipan itu dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi;
- jarak antarbaris dalam kutipan satu spasi saja;
- kutipan boleh diapit dengan tanda kutip; d) sesudah kutipan selesai, berilah nomor urut penunjuk catatan kaki yang diketik setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman; dan
- seluruh kutipan menjorok ke dalam paragraf sebanyak 5 – 7 ketukan. Apabila kutipan itu dimulai dengan alinea baru, baris pertama dari kutipan itu dimasukkan ke dalam paragrafsebanyak 5 – 7 ketukan.
Perhatikan contoh berikut!
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. ...... sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performa guru, pembelajaran, ataupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengantisipasi munculnya sikap negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitasnya, seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya, berusaha mengembangkan kepribadiannya sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya, berusaha untuk me-nyajikan pembelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan senang dan tidak menjemukan, meyakinkan siswa bahwa bidang studi yang dipelajari itu bermanfaat. (Baharuddin, 2007: 25)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar