Yang dimaksud dengan durasi adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai oleh panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk mengucap sebuah segmen bahasa. Dalam bahasa Indonesia, durasi yang distingtif hanya terdapat pada bidang kalimat. Dalam bidang kata tidak ada durasi distingtif. Durasi itu sering mempengaruhi panjang pendeknya fonem dalam sebuah kata dalam kalimat.
Perhatikan contoh berikut ini!
Tanggapan beberapa orang terhadap sebuah lukisan sebagai berikut:
- Lukisan itu indah sekali
- Lukisan itu in-dah sekali!
- Lukisan itu indah – sekali!
Perhentian (Jeda)
Perhentian merupakan pemutusan suatu arus ujaran yang sedang berlangsung. Perhentian berkaitan dengan bidang tutur berupa kalimat atau wacana. Perhentian dapat dibedakan menjadi dua.
a. Perhentian antara atau nonfinal, biasanya dilambangkan
dengan tanda koma (,). Perhentian macam itu disebut juga jeda. Jeda terjadi karena kebulatan amanat suatu tuturan belum terjadi. Penggunaan jeda, selain memudahkan kalian memahami ketepatan pesan/informasi, jeda juga dapat kita gunakan untuk membedakan makna. Perhatikan contoh berikut ini!
Hari ini, teman kakak yang baru datang dari Bandung menginap di rumah kami. (Lafalkan dengan jeda yang tepat.) Kata yang baru menerangkan teman kakak dan kata datang.
b. Perhentian akhir atau final, biasanya dilambangkan dengan tanda titik (.), tanda seru (!), atau tanda tanya (?).
Berikut ini contoh kalimat dengan satu perhentian akhir.
- //Saya pergi ke Surabaya./
- //Masuk!/
- //Siapa Anda?//
- //Ketika rumahnya dilanda banjir,/Ahmad sedang berada di luar kota.//
- //Ibu pergi ke supermarket. //Anita pergi ke perpustakaan.//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar