Senin, 30 November 2015

Mengidentifikasi Struktur Paragraf Naratif dan Menulis Paragraf Narasi Faktual?

Mengidentifikasi Struktur Paragraf Naratif
Paragraf, berdasarkan kalimat utamanya dikelompokkan menjadi empat jenis. Paragraf yang kalimat utamanya di awal paragraf disebut paragraf deduktif. Pengembangan paragraf dengan kalimat utama di akhir disebut paragraf induktif. Paragraf yang kalimat utamanya di awal dan di akhir paragraf disebut paragraf campuran. Adapun paragraf yang kalimat utamanya tersebar di seluruh kalimat disebut paragraf deskriptif-naratif.

Emil Salim punya kemampuan mendengarkan dan menerima pendapat, yang berseberangan sekalipun. Ia sabar mendengarkan suara skeptis tentang konsep besar dan menjawab keraguan dengan menjelaskan duduk persoalannya. Mendengarkan Emil Salim adalah mendengarkan optimisme di tengah situasi yang tidak menentu.

Paragraf naratif di atas, kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Isi paragraf di atas terbaca dengan jelas, yaitu sosok Emil Salim dengan kemampuan mendengarnya. Paragraf yang kalimat utamanya menyebar di seluruh kalimat (deskriptif-naratif), biasanya terdapat dalam cerita, baik berbentuk cerpen maupun novel.

Menulis Paragraf Narasi Faktual
Paragraf naratif yang menceritakan kehidupan seorang tokoh terkenal berdasarkan data yang otentik merupakan implementasi karangan narasi berbentuk biografi. Kalian dapat menulis biografi berdasarkan riwayat hidup seorang tokoh. Nah, sekarang bacalah dengan saksama sekilas tentang Emil Salim berikut ini. Berdasarkan informasi tersebut, buatlah biografi sederhana tentang Emil Salim.


d. Pendidikan :
M e n a m a t k a n sekolah menengah pertama di Palembang, sekolah menengah atas di Bogor, dan sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Gelar Doktor didapat dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat (1964), dengan diserta “Institutional Structure and Economic Development: The Case of Egyt”

e. Karier :
1) Wakit Ketua Bappenas, Menteri Negara
Penyempurnaan & Pembersihan Aparatur Negara, merangkap Wakil Ketua Bappenas (1971-1973); Menteri Perhubungan Kabinet Pembangunan II (1973- 1978); Menteri Negara Pengawas Pembangunan & Lingkungan Hidup, Kabinet Pembangunan IV & V (1983-1988, 1988-1993); Ketua merangkap Anggota Dewan Ekonomi Nasional berdasarkan Keppres No. 144/1999 (2 Desembar
1999- Agustus 2000); Ketua Perhimpunan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat

2) 1983: Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

3) 1984-1987: anggota Komisi Lingkungan dan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disebut juga Komisi Brundland, mewakili Asia bersama Saburo Okita dari Jepang.

4) 1992 : Deputy Chairperson pada Dewan Penasihat
Tinggi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan

5) 1994: Co-chair pada Komisi Dunia untuk Hutan dan Pembangunan Berkelanjutan dan tahun 1999 menerbitkan laporan Our Forests Our Future berdasarkan Laporan Organisasi non pemerintah seluruh dunia. 6) 1994: mendirikan dan memimpin Yayasan Pembangunan Berkelanjutan-Program Kepemimpinan Mengenai Lingkungan dan Pembangunan (LEAD) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati

f. Penghargaan
Bintang Mahaputera Adipradana (1973); Pria
Berbusana Terbaik (1980); Golden ARK (Comandeur) of Netherland (1982); J. Paul Getty Wildlife Consevation Prize (1990); Doctor Honoris Causa dari University Kebangsaan Malaysia (1996); Zayed International Prize for the Environment dari Pemerintah Uni Emirat Arab (2006); Blue Planet Prize ke-15 dari Yayasan Asahi Glass, Jepang (Juni 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Iklan 300x250

Recent post

Popular Posts