Selasa, 08 Maret 2016

Sebutkan kiat-kiat mengubah hambatan menjadi peluang dalam menjadi penulis?

Mengubah Hambatan Menjadi Peluang
Menjadi penulis handal berawal dari langkah-langkah penuh hambatan, baik hambatan yang berasal dari dalam dirinya maupun hambatan dari luar. Tak jarang karena hambatan-hambatan itu, banyak penulis pemula atau calon penulis yang menarik diri dari dunia tulis-menulis. Berikut adalah beberapa kiat mengubah hambatan yang mungkin membelenggu atau menjadi kendala para calon penulis menjadi peluang untuk menjadi seorang penulis

1. Perkaya Sumber Inspirasi atau Imajinasi
Faktor inspirasi atau imajinasi merupakan modal awal yang sangat penting untuk mulai menulis. Sebuah tulisan akan terwujud jika kita mempunyai ide atau inspirasi dan imajinasi. Tetapi tidak perlu terlalu khawatir, inspirasi itu selalu muncul terkait dengan banyaknya aktivitas kita. Inspirasi bisa muncul ketika kita beraktivitas, misalnya ketika bermimpi, membaca buku, membaca koran, menonton TV, dan mengamati alam sekitar. Jadi, inspirasi bisa muncul di mana saja dan kapan saja.

2. Tulislah Apa yang Terpikir Saat Itu
Kesulitan mengawali sebuah tulisan merupakan masalah yang paling sering dikeluhkan oleh para penulis. Tidak saja para penulis pemula, penulis senior pun pada waktu mulai menulis sering mendapat kesulitan. Pakar penulisan selalu memberikan himbauan, “Tulislah apa saja yang dekat dengan Anda, yang terlintas dalam pikiran Anda saat itu,” kemudian lakukan revisi dan penyempurnaan

3. Jangan Menunda
Kebiasaan menunda akan menghambat aktivitas menulis. Dengan menunda berarti kehilangan kesempatan untuk menulis. Jadi, sebaiknya kita hilangkan kebiasaan menunda. Segeralah menulis apabila ada ide atau inspirasi muncul di benak kita  jangan menunda lagi


4. Jangan Ragu-ragu

Perasaan ragu pada saat akan menulis merupakan suatu kendala psikologis. Kita harus yakin, bahwa sesuatu yang akan kita tulis itu layak dan bermanfaat bagi orang lain. Keyakinan seperti itu akan memuluskan alur pengembangan inspirasi ke dalam tulisan kita. Terkait dengan ini, Wendel Holmes menyatakan bahwa apa yang ada di depan dan di belakang kita hanyalah ikhwal kecil, bila dibandingkan apa yang ada pada diri kiri kita. Kemudian, Barbara de Angelis menyatakan bahwa yang dibutuhkan untuk meraih obsesi dalam hidup ini ada dalam diri kita. Inti dari dua pendapat tersebut adalah bahwa sikap raguragu tidak memberikan kontribusi positif bagi kita.

5. Harus Bersungguh-sungguh
Kesungguhan adalah modal utama untuk menghasilkan sesuatu. Ada kemampuan tapi tidak ada kesungguhan, kemampuan itu bakal sirna. Sikap seperti ini sangat menghambat keberadaan potensi diri terutama dalam aktivitas menulis. Kesungguhan hati merefleksikan keyakinan dalam kehidupan kita dan mengokohkan kepercayaan untuk menuju hari esok yang lebih baik.

6. Jangan Mudah Putus Asa
Mudah putus asa merupakan hambatan besar bagi seseorang untuk menjadi penulis. Untuk menjadi penulis, seseorang harus bersikap optimis, yaitu dengan memandang segala sesuatu secara positif dan wajar. Penulis-penulis hebat selalu bersikap optimis guna menunjang aktivitas menulis. Bahkan, memberi motivasi jika sekali mengirim tulisan tidak diterima, yakinlah yang ketiga akan diterima, dan seterusnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan 300x250

Recent post

Popular Posts