Selasa, 08 September 2015

Berikan contoh penulisan buku harian?

Menulis Buku Harian
Menulis buku harian sangat menyenangkan karena kita  dapat menuliskan dengan gaya
bahasamu sendiri.  kita tidak harus menggunakan kalimat yang baik, tetapi boleh menulis
dengan menggunakan "bahasa gaul". Penulisan buku harian sering menggunakan kalimat
ekspresif. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang mampu mengungkapkan gambaran, maksud,
gagasan dan perasaan. Kalimat ekspresif merupakan kalimat yang spontan keluar dari pikiran
dan perasaan yang dalam.
Jika kita  menulis buku harian, cantumkan hal-hal berikut.
1. Tempat.
2. Waktu.
3. Peristiwa.
4. Perasaan yang dialami

Perhatikan beberapa contoh penulisan buku harian berikut
Solo, 29 April 2007
Diary
Hari ini aku sebel banget sama seseorang. Gimana aku nggak sebel, dia itu orangnya sombong banget sih. Bayangin aja, aku udah baik-baik menyapa dan memberikan senyuman tapi dia kok malah nggak peduli dan pergi begitu saja.
Diary
Kog ada ya orang yang seperti itu. Apa bersikap ramah kepada orang lain itu susah? Kayaknya enggak deh. Kalau dia tidak bisa ramah dan nggak pernah senyum, siapa coba yang mau berteman dengan dia? Apa dia tidak pengin punya banyak teman?
Diary ….
Pokoknya aku nggak mau lagi menyapa dia. Biarin aja dia nggak punya teman, lagian siapa yang butuh teman seperti dia? Sebel deh!


Bandung, 1 Mei 2007
Hari ini ada kejadian lucu dan memalukan yang aku alami. Pokoknya aku nggak akan pernah lupa dengan kejadian itu. Ceritanya begini, tadi sore aku diajak mama pergi belanja ke mall. Banyak banget barang yang harus dibeli, paman dan tante kan besok Minggu mau datang. Setelah hampir 2 jam berbelanja, aku mulai capai dan merasa lapar. Aku pun mengajak Mama ke KFC dulu untuk makan. "Ma, ayo kita ke KFC dulu! Udah lapar nih," ajakku sambil berjalan. Tetapi Mama menjawab, "Sebentar, sayang. Sebentar ya!"

Karena aku sudah kelaparan, tangan mama pun aku tarik sambil berkata, "Pokoknya kita makan dulu!" Aku mendengar suara Mama berkata, "Sayang, kamu mau ke mana?" Tapi aku cuek aja, yang penting makan. Tapi, kenapa suara mama terdengar makin jauh ya? Karena penasaran, aku menoleh ke belakang. Oh My God! Betapa kagetnya aku karena orang yang aku tarik ternyata bukan mama. Aduh, rasanya aku malu banget apalagi orang-orang melihat aku sambil menahan senyum. Mama yang melihat tingkahku juga tertawa sambil menghampiriku." Makanya, kalau mau narik-narik itu lihat dulu. Jangan asal tarik aja. Memangnya kamu mau ganti mama baru ya?" ledek Mama kepadaku. Aku pun cuma tersenyum sambil menahan malu. Ya, ampun! Gara-gara kelaparan, malu deh aku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Iklan 300x250

Recent post

Popular Posts